Selasa, 07 Desember 2010

Memaknai Tahun Baru Islam 1432

Tepat tanggal 7 Desember 2010 kalender Masehi yang merujuk kepada tanggal 1 Muharam 1432, umat Muslim lebih tepatnya, merayakan tahun baru kali ini. Berbeda dengan perayaan tahun baru Masehi, tahun baru Islam dirayakan dengan cara yang condong ke-Islaman. Ironisnya Indonesia sebagai negara yang memiliki penduduk muslim terbanyak di dunia, tidak terlihat "bergairah" dalam merayakannya.

Seperti yang telah diketahui penanggalan kalender Hijriah berdasarkan Hijrahnya Nabi Muhammad S.A.W. dari Mekah ke Madinah. Hijrah yang dilakukan Rasul bukan berarti beliau "kabur" dari jalan dakwah ataupun hanya sekadar pindah. Melainkan pindah dari tempat yang penuh kekejaman dan kebodohan ke tempah yang penuh dengan kebenaran (Al Haq) dan ketahuidan.

Secara bahasa Hijrah berarti pindah, walupun tak harus secara fisik. Syaikh Mahmud Syaltut, mantan Rektor Universitas Al-Azhar Mesir menjelaskan  bahwa pengertian hijrah terdiri dari  dua macam. Petama, hijrah badaniah yang berarti berpindah secara fisik. Kedua, hijrah qalbiyah yang berarti berpindah nuaraninya kedalam hal yang lebih baik.

Untuk menjadi pribadi yang lebih baik, kita perlu mencontoh hijrah yang dilakukan Rasul. Tetapi hijrah yang paling mugkin dilakukan saat ini (masa-masa kemerosotan akhlak pemuda) adalah hijrah qalbiyah. Berpindah dari sifat-sifat buruk ke sifat yang lebih mulia. Dalam langkah awal uamt muslim setelah tahun baru Hijriah dngan berpuasah pada tanggal 9 dan 10 Muharam (tarwiah arafah), untuk menyeriuskan berhijrah. Dan mudah-mudahan Allah SWT melimpahkan berkahnya kepad para Rasul, keluarga, sahabat yang telah memberi tauladan yang baik dan kita sebagai umatnya yang menauladaninya. Amin...

Selamat tahun baru Hijriah