Minggu, 29 Januari 2012

Keberadaan Kaptain

Seorang kaptain dalam sebuah team merupakan elemen yang dapat dikatakan menonjol dalam sebuah team, dapat pula dikatakan elemen yang sama rata dalam sebuah team. Namun, pada hakikatnya seorang kaptain harus dapat membaur sekaligus mengayomi dalam sebuah team. "seorang kaptain dalam sebuah team" ? Ya, saya harus merangakaiankan kata yang sangat padu tersebut pada kalimat-kalimat sebelumnya demi adanya sebuah ketegasan. Apa jadinya jika terdapat dua kaptai dalam sebuah team pada waktu yang sama (camkan itu, akan dibahas di dua paragraf berikutnya)* ? Pasti akan terbentuk team dalam team, karena kemampuan seorang kaptain dalam memikat anggotanya.
Ketika berbicara tentang Chelsea pasti tak lepas dari sosok yang bernama Jhon Terry. Terry merupakan sosok kaptain yang memiliki karakter kuat, disegani kawan maupun lawan. Walaupun terkadang tidak pada kondisi prima, tetap saja dipaksakan main, gunanya apa lagi kalau tidak memberikan support dan rasa nyaman bagi rekan rekan satu tim. Kehadiran Kapten tak ubahnya seperti “bapak” didalam lapangan, mengangkat mental tim sekaligus memberikan rasa gentar pada musuh. Apa jadinya kalau didalam sebuah tim Kapten tersebut tidak tegas, behh..bisa di acak acak sama lawan, entah itu mental atau permainan.
Kapten Utama - Jhon Terry

* Chelsea pun memiliki kaptain pendamping, dia adalah Lampard. Fungsinya jika Terry tidak dapat turun, maka dia-lah yang mengemban flagship di lengan kirinya. Adapun ketika mereka turun bersama, maka tugas Lampard adalah sebagai pengingat dan pengguat Terry. Sehingga benar, hanya dibutuhkan satu kaptain dalam sebuah team pada waktu yang sama.
Kapten Pendamping - Frank Lampard
Kita sedikit menyeberang ke negeri Pizza, tepatnya di kota Turin. Sudah barang pasti, saraf sensorik Anda merujuk pada satu team elite yang disebut Juventus. Ya, mereka memiliki seorang kaptain yang sangat loyal untuk Juventus yang bernama Alessandro Del Piero. Ale merupakan sosok kaptain penuh karisma tiada habisnya. Karisma sendiri tidak terbentuk secara sendirinya, tapi proses lah yang membentuknya. Bicara tentang proses, di sini saya mengambil sikap loyalitas seorang Ale, tak terlepas dari skill kelas wahid yang dimilikinya, patut diacungkan jempol. Pun ketika dia tahu tidak akan diperpanjang kontraknya bersama Juve musim depan, dia tetap bermain spartan. Nih buktinya..
Del Piero (Berdarah)
* Sama halnya dengan Terry-Lampard di Chelsea maka di Juve ada Del Piero-Buffon. Duet ini lebih apik karena posisi yang berbeda sangat. Jika Ale mengkomando secara keseluruhan, maka Buffon lebih spesifik pada komando pertahanan. Kehadiran keduanya sangat membuat nyaman team baik saat bertahan maupun menyerang.
Buffon - Ale
Itulah seberapa pentingnya peranan Kapten. Bisa mengangkat image team, mendongkrak mental team, menggentarkan lawan, hingga bisa dijadikan senjata bagi para Fans.

From my mind, Ali Fahir Syahir (C).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar